Kylian Mbappe Legawa atas Kesuksesan PSG di Liga Champions: Takdir yang Harus Terjadi

Kylian Mbappe Legawa atas Kesuksesan PSG di Liga Champions: Takdir yang Harus Terjadi – Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya meraih trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka setelah mengalahkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di final. Keberhasilan ini datang kurang dari setahun setelah Kylian Mbappe meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid.

Meski selama tujuh musim berseragam PSG ia gagal membawa klub meraih trofi Spaceman Slot paling bergengsi di Eropa, Mbappe mengaku tidak merasa kecewa atas kesuksesan mantan timnya. Dalam konferensi pers jelang laga perebutan tempat ketiga UEFA Nations League antara Prancis vs Jerman, ia menyatakan bahwa kemenangan PSG adalah sesuatu yang memang sudah ditakdirkan terjadi tanpa dirinya.

Komentar Kylian Mbappe tentang Kesuksesan PSG

Dalam pernyataannya, Mbappe menunjukkan sikap dewasa dan legawa terhadap keberhasilan PSG:

“Saya tidak pergi terlalu cepat. Cerita saya dengan PSG memang sudah selesai,” ujar Mbappe. “Saya tidak merasa pahit. Saya sudah memberikan segalanya. Pada akhirnya, ini memang sudah takdir mereka meraihnya tanpa saya.”

Ia juga menambahkan bahwa PSG memang pantas mendapatkan trofi Mahjong Slot tersebut setelah bertahun-tahun mengalami kegagalan di kompetisi elite Eropa. Mbappe mengakui bahwa ia telah mencoba segalanya untuk membawa PSG ke puncak, tetapi pada akhirnya, kemenangan mereka terjadi setelah ia pergi.

Perjalanan PSG Menuju Gelar Liga Champions

Keberhasilan PSG di Liga Champions 2024/2025 tidak datang secara instan. Klub ini telah mengalami berbagai tantangan sebelum akhirnya mencapai puncak kejayaan:

  • Final Liga Champions 2020: PSG kalah dari Bayern Munich dengan skor 0-1.
  • Semifinal Liga Champions 2021: PSG tersingkir oleh Manchester City.
  • Perempat Final Liga Champions 2023: PSG gagal melaju setelah kalah dari Real Madrid.

Namun, musim ini PSG tampil luar biasa dengan Ousmane Dembele sebagai situs spaceman bintang utama, mencetak 33 gol dan 15 assist sepanjang musim. Dominasi mereka di final melawan Inter Milan menunjukkan bahwa mereka memang layak menjadi tim terbaik di Eropa.

Mbappe dan Real Madrid: Musim yang Sulit

Sementara PSG merayakan kesuksesan mereka, Mbappe mengalami musim yang penuh tantangan bersama Real Madrid. Meskipun mencetak 43 gol di semua kompetisi, ia gagal membawa Los Blancos meraih trofi besar. Madrid finis sebagai runner-up La Liga dan Copa del Rey, serta tersingkir di perempat final Liga Champions oleh Arsenal.

Namun, Mbappe tetap optimis dan menyatakan bahwa ia akan terus bekerja keras untuk membalikkan keadaan. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada penyesalan dalam keputusannya meninggalkan PSG.

Kesimpulan: Mbappe Legawa, PSG Rayakan Sejarah

Keberhasilan PSG menjuarai Liga Champions tanpa Kylian Mbappe menjadi salah satu momen paling menarik dalam sejarah sepak bola. Meski sempat menjadi ikon klub, Mbappe menerima kenyataan bahwa kemenangan PSG terjadi setelah ia pergi. Dengan sikap legawa dan penuh kedewasaan, ia mengakui bahwa ini adalah bagian dari perjalanan kariernya.